Silahkan untuk dibuka, caranya: Klik masing-masing judul posting yang diinginkan. Semoga bermanfaat!.

Dunia Bagai Orang Asing dan Pejalan kaki /كن فى الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل


Kajian Isi Hadits:
كن فى الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل
"Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau pejalan kaki"
Matan Hadits:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال أخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم بمنكبي فقال كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل وكان ابن عمر رضي الله عنهما يقول إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء وخذ من صحتك لمرضك ومن حياتك لموتك رواه البخاري
Dari Ibnu Umar, semoga Alloh meridoi keduanya (Ibnuhu dan umar), ia berkata: Rosululloh SAW berada disampingnya maka menyabdakan: Jadilah engkau (Umar) di dunia seperti orang asing atau pejalan kaki. Dan Ibnuumar, semoga Alloh meridoi keduanya (Ibnuhu dan umar), ia berkata: Jika waktu sore engkau, jangan melihat (jangan menyiakan hingga) waktu pagi, dan Jika waktu pagi engkau, jangan melihat (jangan menyiakan hingga) waktu sore, dan ambilah (hikmah/manfaat) dari (kebeadaan) sehatmu untuk (jelang waktu) sakitmu dan kesehatanmu untuk (selang waktu) mautmu. HR. Bukhori.

A. MENGKAJI ORANG ASING

ORANG ASING: Hidup sebagai penumpang berada dipihak pribumi segalanya.
1. Tidak Memiliki Apapun Selain Idzin Pemilik Negara yang Bersangkutan.
Contoh kita berada di Negara Onta tidak ada satupun namanya orang asing memiliki tetap saja pribumi.
2. Tidak Berkuasa Apapaun Selain Dikuasakan Pemilik Negara yang Bersangkutan.
Contoh; membuat perusahaan pertokoan kecilnya di Negara Onta, atas nama haknya tetap tidak memiliki.
3. Tidak Hak Apapaun Selain di beri hak Pemilik Negara yang Bersangkutan.
4. Kebijakan dan lain-lainnya tetap dibawah pribumi.

Keindahan dan pemahaman bisa tinggal baik di negara asing:
1. Memiliki Idzin Tinggal dari Pemilik Negara yang Bersangkutan Resmi.
Umpamanya kita buktikan ada passport, ada kartu penduduk disini, jelas siapa kafilnya dll. ini penunjangnya. Mungkinkah jika kita tinggal di Negara Orang tanpa surat-surat keharusan tenang tidak?..... semuanya akan berkata tidak tenang, tidak aman, tidak bahagia, banyak ketakutannya daripada keamanannya. Apakah semua yang tinggal di Negara Onta memiliki idzin tinggal?..... tentu tidak semuanya, ada yang memiliki ada yang tidak, ketenangan dimiliki bagi orang yang memiliki idzin tinggal resmi.

Sementara Idzin Alloh SWT di dunia berlaku untuk semua makhluk, silahkan mau apa terserah, mau Islam, mau Kafir, mau apa saja diperbolehkan terserah masing-masingnya!. Maha Agung Alloh SWT yang telah memberi kesempatan kepada kita semuanya memilih jalan dan menuju tujuan hidup masing-masing yang beda-beda adanya. Coba jika seperti umat-umat sebelumnya langsung diberi adzab dan habis segalanya, mungkin kita juga habis kayanya.

2. Ikut pelaturan yang berlaku di Negara Yang Bersangkutan.
Kita berada di Negara Onta dan berada di Negara Indonesia atau Negara Lainnya, pelaturan masing-masing Negara berbeda cukup jelas adanya. Ada yang menggunakan akal saja, ada yang menggunakan adat, dan ada yang menggunakan syarita yang berbeda. Buktinya orang ada yang mengikuti pelaturan dan banyak juga yang tidak, tetapi ini akan terasa ketenangan bagi yang ikut pelaturan yang berlaku di Negara bersangkutan, jika tidak, tetap yang rugi kita sendiri.

Sebagai mumin muslim: Umpama ini bagai kita tinggal di dunia mengikuti pelaturan Syara' (Al-Qur'an dan Al-Hadits/Hukum Asal ditambah Ijma dan Qiyas serta Hukum Akal yang tidak keluar dari syariat dan Adat yang tidak menentang syariat).

3. Memiliki tujuan keyakinan hati yang tepat, konsep yang intelektial (hasil pikiran baik menggunakan akal nadori pembeda dengan makhluk lainnya untuk konsep aturan) melahirkan etika bernilai, berusaha yang baik, benar dan sungguh-sungguh sesuai norma, serta berbudi pekerti dengan moral yang tinggi (akhlaqul hasanah) yang nyata dalam keseluruhan persambungan jiwa, diluar jiwa dan makhluk lainnya.
Nyatanya banyak yang tinggal di Luar Negeri yang dikatakan berhasil dalam menyambut rejeki, mulai kelas bawah sampai kelas atas, umpamanya: Jadi pembantu rumah tangga, sopir, penjaga rumah (haris), baby sister, teknisi, guru, join usaha, bisnis, pekerja lokal Staff/Home Staff KJRI, KBRI, termasuk paling atas Sebagai Pimpinanan KJRI atau KBRI (Dubes). Coba kebijakan jika ada masalah tetap yang memiliki Negera dimana berada yang berkuasa. Maaf jika tidak ada pekerjaan yang tidak tersebut, ini perumpamaan samanya kita berada di Negeri Orang, numpang semuanya juga.

Berusaha perubahan dan mengubah tergantung masing-masing dirinya, إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغير ما بأنفسهم "Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaumnya tersebut yang merubah apa yang ada padanya dengan diri sendirinya".

Jauh jauh berada di Negara Orang bila cuma untuk main dan hura-hura, apa faidahnya?... hikmahnya?... benar/tidak ya?.... udah di Indonesia aja sama jika untuk main dan bergaya. Walaupun pada nyatanya, tetap tergantung diri masing-masing dan pemahamannya.

Sebagai mu'min: Kita tidak memiliki segalanya melainkan sadar memanfaatkan keadaan, kesempatan dan yang lainnya untuk kemanfaatna kebaikan dalam hidup beribadah kepada Alloh SWT.وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون "Tidakkah aku (Alloh SWT) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah semuanya kepadaku, menambah sadar : منه و له و فيه وإليه "Asala dari Alloh SWT, semuanya kemilik-Nya, berada di bumi milik oleh-Nya dan kembali kepada-Nya".

4. Adanya perhubungan yang baik antara kita orang asing dengan pribumi/pemilik dimana kita berada.
Ketika adanya hubungan, baik itu kerja sama saling menguntungkan. Umpamanya:
Kita punya modal, diam di negara onta, kerjasama dengan kafil membuat pertokoan yang menjual bahan/makanan khas Indonesia, terasa dinikmati indahnya berada diluar negeri. Contoh lain ketika baiknya hubungan antara pembantu rumah tangga atau siapapun pekerjaannya dengan majikan untuk batasan etika, norma serta moral dalam berkerja, gaji lancar, bicara baik, sopan, kita memahami antara hak masing-masing, baik sebagai pekerja ataupun kafil. insya Alloh terasa aman dan nyaman serta tenang.

Sebagai mu'min ketika adanya perhubungan dengan sesama manusia atau makhluk lainnya serta hubungan dengan Alloh SWT dalam kehidupan dunia tentu adanya konsep aturan yang kita pergunakan penjelasan bagian ke tiga (3) diatas.

5. Kesadaran kita terhadap diri pribadi menghadapi masalah/berbagai urusan.
Dimanapun adanya, dengan siapapun orangnya, apapun bentuknya, serta keadaan dan lainnya. dengan nyata kita buktikan adanya beberapa hal:
a. Pembelajaran,
b. Pengertian,
c. Pemahaman,
d. Keharusan, menjauhi larangan, contoh kebaikan dll.
d. Ujian,
e. Hambatan / Rintangan,
f. Godaan.
h. Kesesatan / penyelewengan pelaturan.
Makin kita memahami diri pribadi, akan membawa terbukanya berbagai urusan serta teguh dan siap menghadapi urusan/masalah.

Apapun, jati diri adalah segalanya, kita tidak mempertanggung jawabkan hak orang lain, melain hak kita kepada diri sendiri dan hak kita kepada orang lain.

Mohon maaf kepanjangan dan banyak salahnya, Semoga ada hikmah dan manfaatnya.



B. MENGKAJI PEJALAN KAKI

PEJALAN KAKI: Haruslah kita di dunia seperti pejalan kaki, apa ya bentuknya? Ternyata banyak sekali bentuk dan tingkah pejalan kaki yang kita ambil hikmahnya:

1). Pejalan kaki tidak terlewat perubahan jiwanya dirasakan oleh sendiri, sekujur tubuh nya benar benar digerakan untuk berubah. Berbeda dengan orang naik kendaraan, ia tidak bisa merasakan perjalanan dengan jiwanya.

2). Pejalan kaki memiliki tujuan yang ingin diraih, beda dengan yang diam.
Kajian pejalan kaki memiliki tujuan hidup yang bisa ditempuh sesampainya di akhir perjalanan yaitu menuju alam akhirat yang abadi.

3). Pejalan kaki menggunakan, mempelajari dan memahami sekujur tubuhnya.
Akan selalunya pejalan kaki berupaya menggunakan berjalan sebaik mungkin, langkahan demi langkahan jadi pelajaran yang berarti untuk memperbaiki perjalanan selanjutnya, ia akan memahami seluruh jiwanya, apa itu badan, apa itu didalamnya, apa itu diluarnya, apa itu bersamanya, apa itu didepannya, dibelakangnya, apa itu diatasnya, apa itu dibawahnya, dan arah lainnya, pijakan demi pijakan dijadika ibadah yang berharga.

4). Pejalan kaki menata semua langkahnya tidak melewatkan waktunya sedetikpun menyelusuri jalan.
Waktu demi waktu dari langkahan orang pejalan kaki betapa berarti dan dimanfaatkan sebaiknya serta keteletian akan perjalanan dari terpeleset, salah jalan, kebingungan dan kesesatan. Benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk dijadiakan Ibadah ikhlas karena Alloh SWT.

5). Pejalan kaki bersandar kepada kemampuan diri untuk berhubung sandar hanya kepada Alloh.
Pejalan kaki dengan teriknya panas, adanya hembusan angin, adanya hujan, nuansa alam dan lainnya tetapi tetap dirinya berusaha untuk menanggulangi perjalanan dan harapannya dijalurkan dengan aturan yang Maha Pemberinya, bersyukur adanya, bersabar ketika tidak berhasil atau menghadapi ujiannya serta terus berusaha menjalankan thoat serta menjauhi ma'siat. Terciptanya jiwa yang taqwa terhadap Alloh SWT.

6). Masih banyak lainnya.

DOA-DOA

STUDY BLOG

Popular Posts