Silahkan untuk dibuka, caranya: Klik masing-masing judul posting yang diinginkan. Semoga bermanfaat!.

Antar hidup dan mati

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8619817942264353"
     crossorigin="anonymous"></script>
Antara hidup dab mati
Kemewahan hidup dgn tempat tinggal yg layak. Kendaraan serba mewah ternyata rumah setelah mati hanyalah tanah sebagian himpitan batu dan kendaraan yg kita mewah2kan hanyalah keranjang mayat.
Apa yg kita sombongkan?

jati diri

<script async custom-element="amp-auto-ads"
        src="https://cdn.ampproject.org/v0/amp-auto-ads-0.1.js">
</script>
Kehidupan tak srlamanya berada dalam satu martabat. Perubshan akan berganti dengab sendirrinya. Itulah siklus kehiduan. Sadarilah semoga berkah

Adab (budi pekerti) Makan

Assalaamu Alaikum Wr. Wb.

Kita makan karena lapar, mungkin ada yang karena waktunya makan dan alasan lainnya.

Sebagai muslim tentunya adzab (tata kerama/budipekerti) makan beda dengan lainnya, diantaranya;
1. Niat lillah (karena Allah), Basmallah awalnya,
2. Mutalaq do'a agar dikuatkan ibadah,
3. Halnya duduk, pergunakan tangan kanan (kecuali udzur syara').
4. Makanan halal dan bersih atau baik (tidak menjijikan).
5. Berjama'ah (besama banyak orang/keluarga),
6. Mengambil makanan yang dekat dulu ke hadapan kita baru yang jauh, kecuali jika ada alasan lain. (Anfiq ma yalihi/ambilah yang dekat duluan).
7. Akhir makan dengan Hamdallah dan membereskan serta mencuci piring kotor untuk kita gunakan kelanjutannya.

Mungkinkah kita lakukan itu? 


Pergunakan sendok makan jika dibutuhkan dan menghormati orang lain, takut menjijikan mereka, atau bahan makanan yang sulit kita ambil menggunakan tangan, seperti bentuk cairan atau lodeh serta lainnya.

Hindari hal yang membuat menjijika
n orang lain, seperti meludah, sengaja kaya orang muntah atau lainnya.

Mulut ditutup ketika mengunyah makanan, agar tidak kedengaran suara yang menggangu pada orang lain.


Tidak memilih tetap jadi pilihan

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

Membaca Al-Qur;an Jadi terlaknat karenanya

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Bila mengkaji hadits ini:
" كم من قارئ يقرئون القرآن، و القرآن يلعنه "
"Banyak sekali dari pembaca Al-Qur'an dan Al-Qur'an mela'natnya". 

Kebanyakan sebabnya: 
1. Niat membacanya salah (tidak karena Alloh SWT).
2. Dibaca tidak niat belajar ibadah.
3. Dibaca tidak dengan ilmunya (Ilmu Tajwid).
4. Dibaca tidak diamalkannya.
5. Dibaca tapi hanya jadi hiasan, sementara akhlaq diri jauh dari Al-Qur'an.
6. Dan lainnya.

Bahkan dalam salah satu penghambat do'a tidak terkabul/ditangguhkan adalah A
l-Qur'an dibaca tapi tidak diamalkan. Adapun sebagian pendapat: من لم يجود القرآن آثم Barang siapa tidak menggunakan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur'an adalah dosa. Oleh sebab itu, niatkan kerena Alloh yang dibacanya jadi ibadah dan belajar, orang belajar pasti benar karena belajarnya dan mungkin salah karena masih belajar. Sebagian berpandang karena tidak menghurmatnya, baik Taud dan basmallah di awalnya dan tasdiq (shodaqolloohul-Adhim) di akhirnya. Seyogyanya berhati-hati membacanya, mengartikan dan memahaminya.

DOA-DOA

STUDY BLOG

Popular Posts