"Sesungguhnya Aku (Nabi Muhammad SAW) telah diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq (budi pekerti/moral).

Bukti ظاهر (nampak jelas) di manusia adalah akhlaknya. Seolah badan besar gemuk/kurus, ilmuan/bodoh, atau apapun perbedaan yang jelas satu dengan yang lainnya itu bukan merupakan jaminan. Kita tidak enak dagingnya dan lainnya, selain akhlak masing-masingnya yang dipandang. Apa lagi pandangan Alloh SWT adalah akhlaq taqwa.

Tetapi mesti dipahami mata rantai jiwa kita, dasar dari akhlaq/moral, jika memahami keseluruh persambungan anggota tubuh dengan memiliki norma/prinsip hidup syara', akal dan adat, prinsip hidup akan dimiliki jika kita beretika dasar pengetahuan keilmuan yang ilmiah, keilmuan akan ada jika kita menggunakan akal ناظرى (pemisah dengan mahluknya) dengan benar dan pikiran/sangka kebenaran, pikiran kita akan baik jika niat kita ikhlas karena bertujuan Ibadah kepada Alloh semata, niat ikhlas akan terealisasi dalam tempatnya dihati kita. Jika baik hati kita, maka akan baik keseluruhannya, begitupun jika buruk, buruklah keseluruhannya, Ingat!. Hati akan jadi penerang bila ada nur (cahaya) iman (kepercayaan), kepercayaan yang utama dan benar adalah yakin Alloh SWT sebagai Tuhan dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Realisasi yakin:
A. Diketahui:
1. Penemuan yang pasti benarnya.
2. Tidak salah lagi/tidak ragu.
3. Sesuai bukti.
4. Ada alasan dan tanda/dalilnya

B. Dibenarkan:
1. Diakui jiwa, diri dan badan serta keseluruhannya.
2. Diterima segala aturan Alloh SWT dan dijauhi apa yang dilarang-Nya (taqwa).

Mari kita pelajari dan buktikan akhlak kita sebagai mu'min/at atau muslim/at sebenarnya!

Wassalamalaikum Wr. Wb.