Sejauh kita berjalan, tergantung pada keberadaan orang yang jalannya serta jalan yang dilaluinya. Selama kita diam dengan tidak ada perubahan diri kearah sesuatu kebaikan, tentunya akan tetap, bahkan lebih madharat dan ketinggalan jaman.

Umpama perjalanan kehidupan di dunia, digambarkan agar kita semuanya berusaha semaksimal mungkin untuk meraih segalanya demi kebahagiaan dunia dan kebahagiaan kelak diakhirat.

Muncul beberapa masalah, diantaranya:

A. PEJALAN (ORANG YANG BERJALAN):

1. Memiliki tujuan yang sebenarnya.

2. Memahami caranya.

3. Teguh tidak tergoyahkan.

4. Kehati-hatian dalam perjalanan.

5. Tidak lupa asal darimana berangkat.

6. Terus berjalan sampai menemukan yang didapat.

7. Mencari alternatif baik jika hasil yang didapat atau tidaknya.

B. PERJALANAN:

1. Sepanjang perjalanan memahaminya.

2. Tepat pada sasaran.

3. Bertanya pada yang memahami jalan.

4. Lakukan sesuai aturan dan konsep perjalanan.

5. Cepat kembali kearah semula jika kesalahan jalan.

6. Jangan mengikuti salah jalan.

7. Dll.

C. WAKTU PERJALANAN:

1. Yang sudah lewat.

2. Sekarang.

3. Yang akan datang.

4. Dll.

D. DENGAN SIAPA BERJALAN:

1. Diantaranya: Jiwa, diri sendiri dan badan serta keseluruhan kita, keluarga dan sesama.

2. Hak pribadi (Sikap kita, berjalan dan lainnya)

3. Hak Milik (Apapun yang Alloh SWT titipkan berdasar milik kita), umpamanya jiwa/nyawa (selagi hidup), harta benda, tahta, dll.

4. Hak bukan milik,

5. Dll.

E. TEMPAT PERJALANAN:

1. Mutlak dasar berada didunia.

2. Mutlak khusus (tertentu masing-masing) dimanapun kita berada.

3. Dll.

F. ALAT PERJALANAN:

1. Umum (secara keseluruhan) adalah untuk kita berjalan, umpamanya jiwa (hati dan persambungan keseluruhannya), lahir dan batin, tampak diluar jiwa dan makhluk lainnya.

2. Khusus (secara tertentu/khusus), umpamanya kaki, kendaraan dan lainnya.

G. HIKMAH ORANG BERJALAN:

Haruslah kita di dunia seperti pejalan kaki, apa ya bentuknya:

1). Pejalan kaki tidak terlewat perubahan jiwanya dirasakan oleh sendiri, sekujur tubuh nya benar benar digerakan untuk berubah. Berbeda dengan orang naik kendaraan, ia tidak bisa merasakan perjalanan dengan jiwanya.

2). Pejalan kaki memiliki tujuan yang ingin diraih, beda dengan yang diam.

3). pejalan kaki menggunakan, mempelajar dan memahami sekujur tubuhnya.

4). Pejalan kaki menata semua langkahnya tidak melewatkan waktunya, detik demi detik menyelusuri jalan.

5). Pejalan kaki bersandar kepada kemampuan diri untuk berhubung sandar hanya kepada Alloh.

6). Masih banyak lainnya.

H. DAN LAINNYA.

Kajian Isi Hadits:

كن فى الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل

"Jadilah di dunia seperti orang asing atau pejalan kaki".