خلاف الأولى (Perbeda kenyataan) sering kita ketemukan dalam kehidupan ini, baik sifatnya dhahir (jelas/nampak oleh mata) ataupun batin (didalam tertutup).

Contoh: Yang wajib memberi nafkah adalah lelaki, tetapi tiba-tiba sampai di kita perbedaan kenyataan (خلاف الأولى), banyak diantaranya yang Alloh menakdirkan suatu waktu diuji dalam rumahtangga seolah laki-laki tidak bisa berbuat apa dengan nasib yang dideritanya, baik karena adanya gangguan; umpamanya sakit, ada gangguan dalam mencari nafkah dan lainnya. Sehingga perempuan (istri) yang berusaha (menyambut rejeki buat keluarga) umpamanya pembantu di Negara Onta dan lainnya.

Dalam hak dan kewajiban sebagai muslim/ah demi keberlangsungan berumahtangga:

1. Membuktikan rukun iman akan kodo dan takdir Alloh SWT diutamakan.

2. Apapun adanya jadikan dasar untuk Ibadah: وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

3. Hukum bisa berubah dengan adanya ilat (alasan) yang bisa dipertanggung jawabkan, baik itu waktu pelaksanaan atau adanya kejadian hal baru yang tidak diduga,:

Contoh 1:

Yang wajib mencari nafkah laki-laki, خلاف الأولى (Perbeda kenyataan) tetapi jika lakinya lagi bangkrut, ikhtiyar kesana kemari belum ada hasil/adanya gangguan belum berhasil, kewajiban disadari semua istri.

Adapun Niat ikhlas istri membantu keberadaan rumahtangga, niatkan membantu suami karena Alloh SWT, agar jadi kebaikan dalam segalanya.

Contoh 2:

Menikah dengan kesepakatan untuk membangun rumahtangga berdua, seharusnya dalam Hadits Nabi: "Segeralah menikah jika kamu sudah siap/mampu berkeluarga". خلاف الأولى (Perbeda kenyataan) ketika takut dosa / noda, akhirnya menikah pada masa muda (belum bisa apa-apa).

خلاف الأولى (Perbeda kenyataan) dikarenakan belum mampu timbulnya masalah kekurangan segalanya, kesadaran akan diri masing-masing harus benar-benar dijiwai.

4. Bersama (Suami dan istri) berusaha, sekalipun harus menanggung berjauhan adanya.

Kayid: لا إسلام إلا بالجماعة و لا الجماعة إلا بالإخلاص النية "Tidaklah (tenang) dalam islam kecuali dengan persatuan, tidak akan ada kesatuan kecuali dengan bersih niat karena Alloh semata".

Konsep lain:

1. Persiapan ke ilmuan.

2. Selalu bertawakal (berserah diri kepada Alloh SWT), jadikan ibadah.

3. Selalu berusaha karena Alloh Semata.

Lihatlah burung, apa dia punya persediaan untuk makan besok, tentu tidak, ia makan hanya sekedar kenyang sekarang, pulang ke sarangnya, paginya berangkat lagi. Apa lagi manusia yang akalnya tidak sama dengan burung!.

4. Memiliki rencana panjang yang baik (rencana matang, terjadwal, berkonsep ilmiah).

5. Menyadari akan Qada dan Takdir hanya Alloh SWT segalanya.

6. Jangan mudah menyerah.

Lihatlah ketika anak kecil belajar bangun dan jalan, ia terjatuh berulang kali, belajar lagi terus akhirnya bisa seperti sekarang.

7. Sabar menghadapi ujian dalam hidup.

8. Jaga jiwa, diri dan jasad serta segalanya untuk bersama dalam kebaikan.

Baik manusia tergantung bisa menggunakan pemahaman bahasa jiwanya dalam kebaikan menurut Syara', Akal yang tidak meleset dan Adat tidak bertentangan syariat.

9. Dan lainnya.

Karena Hubungan Hak Adami, Maka:

1. Wajib bagi suami mohon maaf langsung kepada istri atas keberadaannya.

2. Berusaha sekuat tenaga untuk nafkah keluarga.

3. Mempertebal keyakinan kepada Alloh SWT dan selalu memohon ampunan-Nya.

4. Kordinasi dengan baik untuk melangkah keberlangsungan kedepan baik dalam kewajiban nafkah, perbaikan segalanya.

5. Jangan main-main kesakralan rumah tangga, ketenangan akan dimiliki oleh kita yang saling memahami.

Bersyukurlah bila nasib kita tidak seperti dalam posisi خلاف الأولى (Perbeda kenyataan)!. Jika berada!. terus berusaha dengan ikhlas karena Alloh!.

Semoga rumah tangga kita dalam ketenangan, selalu dalam kebersamaan, kebersatuan, dan Ampunan Alloh SWT, sehingga tercapai kebahagiaan hidup dunia dan kelak diakhirat. Amiin!.

Jika dalam posisi lain; umpamanya predikat Duda, Janda dan Belum Nikah bersabarlah semoga dalam keridaan Alloh SWT!. Jadikan posisi apapun hidup ini untuk jadi ibadah kepada Alloh SWT.