Silahkan untuk dibuka, caranya: Klik masing-masing judul posting yang diinginkan. Semoga bermanfaat!.

Sebab Kegagalan kita


Assalamualaikum Wr. Wb.
Demi kemaslahatan, ketaenangan, kebersamaan dan penuh dengan berbagai rahmat dalam keluarga, mati-matian istilahnya banting tulang dan bahasa lainnya demi untuk kelancaran keluarga. Rela mesti berjauhan, berangkat pagi, pulang malam, atau bahkan mengandalkan waktu tahun, tinggalkan segalanya hanya demi keluarga, kadang tahu apa yang kita lakukan di Luar Negeri, yang penting mereka keluarga bisa merasakannya.

Setelah mengkaji; Banyak kegagalan disebabkan diri sendiri yang karenanya;

1. Lain dari tujuan pokok.
Orang berusaha, kita malah diam, atau umpamanya kita mau nyari modal hidup di Luar Negeri malah jadi kebiasaan disini kaya seperti orang dimana Negara berada seolah berada di Negeri sendiri, seperti tidak menyimpan atau menggunakan penghasilan dengan baik, akhirnya ketika pulang gigit jari karena tidak punya apa-apa.

2). Tergoda kehidupan baru di Luar Negeri yang berpaling dari hak,
umpamanya kita malah tergoda dengan menikah lagi atau menggunakan hasil dengan hal diluar kebutuhan pokok atau sasaran utama idaman sebelum kita bekerja.

3). Ikut hawa nafsu amarah atau mengikuti gaya hidup yang tidak beraturan syariat.
 Sehingga terbelangsak.

4). Mengikuti ajakan syetan yang menyesatkan.
Pada hakikatnya dunia untuk dinikmati, tetapi cara menikmatinya tidak dengan konsep aturan ilmiyah yang melahirkan asal dalam segalanya.

5). Akibat kebodohan diri sehingga jalan apa aja terlalui dengan kesesatan, kegelapan dan tidak adanya pegangan langkahan/arah.
Mungkin bisa jadi orang ke B, kita ikut dan tikak berkonsep.

6). Tidak mau bergabung dalam kebaikan, yang diikuti kebusukan atau keburukan.

7). Malu bertanya dan belajar dalam segalanya, yang ada sombong dengan kebodohan.

8). Boleh jadi pindah perahu, tetapi malah pada perahu rusak karena bocor atau tidak bisa jalan/tidak bisa digunakan.

9). Tidak kuat ujian dan tidak istiqomah.

10). Yang dimaksud; Tidak sadar dan menerima (bersyukur) apa bagian kita.

11). Iri akan nasib orang lain.

12). Merasa dunia milik kita, tidak sadar segalanya hanya titipan.

Sadarilah dan renungi saudara/i!.

DOA-DOA

STUDY BLOG

Popular Posts